.jpeg)
Admin,desahunuth.id;19/12/2023
Pemerintah desa Hunuth senantiasa memberikan edukasi kesehatan dan pencegahan stunting melalui penguatan kapasitas dan bimbingan teknis kepada kader posyandu maupun kelompok sasaran ibu hamil/menyusui di wilayah pelayanan posyandu balita desa Hunuth. Bimtek Kesehatan Ibu dan anak serta konseling gizi yang berlangsung di Balai pertemuan desa Hunuth, Selasa (19/12/2023), diikuti 50 peserta terdiri dari kader posyandu, KPM, ibu hamil-menyusui dan Pokja TP-PKK desa Hunuth, menghadirkan 3 orang narasumber yaitu : dr. Zadrach Ch.Van Afflen, dari Puskesmas Poka Rumah tiga, Dra. Ansina Unitly, koordinator BPKB Kecamatan Teluk Ambon serta Agnes Evelina Haliwela, Satgas Stunting Kota Ambon.
dr. Zadrach, dengan materinya tentang Gizi Seimbang, menjelaskan, membangun SDM unggul menuju Indonesia emas tahun 1945, harus dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan (HPK), karena merupakan usia emas tumbuh kembang anak. "1000 HPK adalah masa sejak anak dalam kandungan hingga berusia 2 tahun, membutuhkan asupan gizi yang seimbang dan kaya protein oleh ibu hamil dan menyusui karena merupakan periode emas untuk perkembangan otak anak". Dikatakan, Kalau dahulu, kita kenal istilah 4 sehat 5 sempurna, namun saat ini sudah tidak relevan, diganti dengan Tumpeng gizi seimbang, sebagai panduan konsumsi sehari-hari, didukung dengan aktivitas fisik atau olah raga. Dicontohkan, menu untuk ibu hamil/ibu menyusui harus kaya dengan protein hewani dilengkapi dengan sayuran dan buah, bukan cuma sayur saja atau buah saja, dan dianjurkan sebagai menu gizi atasi stunting.
Di kesempatan yang sama, materi tentang Perencanaan Berkeluarga disampaikan Dra. Ansina Unitly. Dijelaskan, memasuki jenjang pernikahan berarti calon pasangan harus siap dengan tugas dan peran baru dalam rumah tangga. Oleh karena itu, 8 fungsi keluarga harus dipahami untuk membangun sebuah keluarga yang berkualitas. "Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu, setiap orang tua harus memberikan edukasi kepada putra-putrinya sehingga pernikahan dini dapat dihindari", pungkasnya.
Agnes Evelina Haliwela, materinya tentang upaya pencegahan stunting melalui pengelolaan pelayanan posyandu dan pemantauan 1000 HPK oleh KPM sebagai TPK di stunting di desa. "Kita memberikan apresiasi kepada kader posyandu dan KPM desa hunuth serta TP-PKK, yang telah berupaya keras sehingga angka stuntting di desa Hunuth memasuki periode bulan Desember 2023 tercatat sudah nihil" ungkap Eva.
Kegiatan bimtek ini dibiayai dari anggaran Dana Desa Hunuth tahun 2023 dengan total anggaran Rp. 7.732.500,- (tujuh juta tujuh ratus tiga puluh dua ribu lima ratus rupiah).