hunuth.id;02/9/2022.
Hari ke-3 pelaksanaan Pengkajian Keadaan Desa (PKD) jaring aspirasi warga dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Hunuth-Durian Patah bertempat di Gedung Posyandu Teratai RT.003-RW.01 kampung Air Tenggelam pada Jumat (2/9/2022), setelah sebelumnya dilangsungkan di RW.01 (2 RT) dan RW.02 (3 RT).
Tim Penyusun RPJM Desa Hunuth, turut menghadirkan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Rasdianto, untuk menyampaikan gambaran tentang prospek pengembangan usaha di bidang pertanian khususnya sayuran. Dijelaskan Rasdianto bahwa perkembangan usaha toko retail modern, Mc Donald dan hotel yang cukup pesat di kota Ambon, memberikan kontribusi yang cukup tinggi dalam permintaan pasar sayuran segar. Ia mencontohkan, untuk sayuran Selada, saat ini dibutuhkan sekitar 400 kg per minggu, demikian pula jenis sayuran lainnya. “Ini merupakan tantangan bagi para petani di Kota Ambon, apakah mampuh menjamin ketersediaan suplay sayuran secara rutin sesuai permintaan pasar, karena kebanyakan untuk jenis sayuran tertentu, misalnya cabe dan bawang merah, terpaksa harus didatangkan dari luar daerah, padahal potensi lahan yang ada di sini masih luas sebagai lahan kosong”, ujar Rasdianto.
Sebagai informasi bahwa RT.003 RW.01, memiliki kurang lebih 60 KK, sebagian besar mata pencahariannya sebagai petani penggarap, khususnya tanaman sayuran, holtikultura.
Acina Salasa, pendamping Desa, saat memandu acara diskusi, menekankan bahwa berbagai persoalan mendasar yang ada dan belum terpecahkan, dapat disampaikan secara langsung dalam sesi diskusi Pengkajian Keadaan Desa, sehingga output dokumen RPJM Desa Hunuth untuk 6 (enam) tahun ke depan dapat menjawab berbagai masalah pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Kampung Air Tenggelam. Dalam proses diskusi terungkap bahwa masalah pemberdayaan petani serta minimnya akses air bersih menjadi prioritas untuk ditangani mengingat sebagian besar warga di kampung Air Tenggelam yang rata rata sebagai petani, mengalami kekurangan air bersih ketika musim kemarau, untuk kebutuhan keluarga maupun mengairi lahan pertanian. Dengan demikian, hal ini menjadi prioritas untuk diusulkan dalam perencanaan pembangunan desa ke depan.
Diakhir acara PKD, Ketua tim Penyusun RPJM, A. Tahalea, menyampaikan bahwa berbagai usulan dan masalah yang telah dikemukakan nantinya akan direkap disampaikan kepada Kepala Desa untuk dibahas dalam forum Musrenbang desa, sehingga diharapkan warga kampung Air Tenggelam tetap mengawalnya. Dengan begitu maka transparansi dan akuntabilitas perencanaan pembangunan partisipatif dapat terwujud sebagaimana diamanatkan dalam Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa.
Tim Penyusun RPJM Desa yang hadir pada PKD kampung Air Tenggelam yaitu; Lina Tohatta, Hadi Latuamury, La Noda, Helmy Paul, serta para pendamping desa; Liska Sanaki, Suli Khailul, Acina Salasa, dan Anika Pattinasarany, turut berbagi peran dalam memandu jalannya diskusi warga yang didominasi oleh kaum perempuan, sejak pukul 15.30 s/d 18.35 WIT.
Sebagai informasi, dalam rangka penyusunan RPJMDesa Hunuth tahun 2023-2028, telah dilakukan tahapan Pengkajian Keadaan Desa (PKD) pada masing-masing wilayah RT/RW. Ketersediaan sarana air bersih merupakan salah satu prioritas yang diusulkan warga pada saat PKD, selain di RT.003/RW.01, juga pernah diusulkan warga dilokasi RT.001/RW.01 yang lokasinya berada di ketinggian serta RT.002/RW.02 depan SD Kristen Hunuth. Untuk kedua lokasi ini telah diusulkan sejak tahun 2020 namun karena refokusing anggaran penanangan Covid-19 sehingga kegiatan ini tertunda dan baru direalisasikan di tahun 2023.