.jpeg)
Admin,desahunuth.id;06/7/2023
Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil menargetkan perekaman e-KTP sebesar 99% bagi setiap daerah di seluruh Indonesia. Menyikapi hal tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Ambon, terus berupaya mengejar target yang diberikan, salah satunya dengan Program Jemput Bola.
Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kota Ambon, Adrian Abrahams, S.Sos, saat memberikan arahan dalam kegiatan Jemput Bola Pelayanan Adminduk di Balai Pertemuan Desa Hunuth, Kamis (06/7/2023) mengungkapkan, Program Jemput Bola bertujuan untuk mendapatkan Data penduduk yang akurat, sekaligus memperpendek rentang kendali, sehingga masyarakat akan mendapatkan pelayanan KTP, KK, Akte Lahir, IKD dan perekaman KTP bagi yang belum pernah perekaman KTP. Hal ini untuk menjawab kebutuhan agenda Pemilu maupun Pemilukada tahun 2024 mendatang. Semua ini dapat berjalan dengan baik atas dukungan dari Pejabat Walikota Ambon dan Sekretaris Kota Ambon.
Kepala Desa Hunuth, Yondri V.H. Kappuw, ST, menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerjasama dari Disdukcapil Kota Ambon, melalui program jemput bola yang berlangsung di hari ini, sehingga memudahkan warga desa Hunuth khususnya yang Difabel/disabilitas, penduduk rentan untuk mendapatkan layanan perekaman e-KTP maupun pembuatan Kartu Keluarga di desa, dan langsung dicetak ditempat.
Untuk diketahui, Kegiatan Layanan Adminduk melalui program Jemput Bola bagi warga desa Hunuth di hari ini, merupakan salah satu program Kerja Pokja Inklusi dan Forum Anak Desa Hunuth/Durian Patah. Hadir dalam kegiatan ini, Staf dari Rumah Generasi, Fianty Passa, yang selama ini mendampingi Pokja Inklusi dan Forum Anak dalam berbagai kegiatan, turut memberikan apresiasi terhadap salah satu program Pokja Inklusi Desa Hunuth/Durian Patah yang boleh terlaksana di hari ini.
Berdasarkan data yang diterima dari Disdukcapil Kota Ambon, ada sekitar 88 Warga desa Hunuth/Durian Patah yang belum melakukan perekaman e-KTP, namun dari jumlah tersebut ada yang sudah meninggal dunia, sehingga mereka ini menjadi prioritas untuk ada dalam perekaman e-KTP, disamping penduduk yang rentan sakit, pemilih pemula yang telah berusia 17 tahun serta warga yang disabilitas.